Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

Berbagai Jenis Pelarut Cair

Pelarut(solvent) merupakan suatu zat yang dapat melarutkan zat lain (zat terlarut). zat pelarut dapat berupa zat cair maupun gas. Pelarut yang berupa zat cair dapat berupa pelarut non-polar, Pelarut Polar Aprotic dan Pelarut Polar Protic. Berikut beberapa daftar pelarut cair dan sifatnya. Pelarut  Non-Polar Solvent Rumus kimia Titik didih Konstanta Dielektrik Massa jenis Heksana CH 3 -CH 2 -CH 2 -CH 2 -CH 2 -CH 3 69 °C 2.0 0.655 g/ml Benzena C 6 H 6 80 °C 2.3 0.879 g/ml Toluena C 6 H 5 -CH 3 111 °C 2.4 0.867 g/ml Dietil eter CH 3 CH 2 -O-CH 2 -CH 3 35 °C 4.3 0.713 g/ml Kloroform CHCl 3 61 °C 4.8 1.498 g/ml Etil asetat CH 3 -C(=O)-O-CH 2 -CH 3 77 °C 6.0 0.894 g/ml Pelarut  Polar   Aprotik Solvent Rumus kimia Titik didih Konstanta Dielektrik Massa j

Tiga Nama Baru di Tabel Sistem Periodik Unsur

Selama ini kita hanya mengenal nama pada sistem periodik unsur pada periode 7 tepatnya mulai nomor atom 110 merupakan sistem dengan tiga huruf seperti yang dianjurkan oleh IUPAC. Namun pada hari Sabtu (5/11/2011) di London menjadi salah satu hari bersejarah bagi sistem periodik unsur. unsur nomor atom 110, 111, dan 112 yang ada di dalam sistem periodik unsur telah disetujui oleh Majelis Umum International Union of Pure and Applied Physics (IUPAP) untuk diberi nama baru bagi ketiga unsur itu. masing-masing unsur tersebut akan diberi nama :  Darmstadtium (Ds) untuk unsur nomor 110,  Roentgenium (Rg) untuk unsur nomor 111 dan  Copernicium (Cn) untuk unsur nomor 112. Copernicium, diciptakan 9 Februari 1996 dengan nama ununbium. Nama tidak berubah sampai tahun 2009 saat eksistensi unsur itu berhasil dibuktikan. Nama Copernicus lalu diambil untuk menghormati Copernicus, ilmuwan pertama yang menyatakan bahwa Bumi mengelilingi Matahari. Roentgenium ditemukan 8 Desember 1994 dengan

Penemuan Terbesar Di Bidang Kimia (100 greatest discoveries)

Penemuan-penemuan terbesar dibidang kimia : 1. Oksigen (1770) Joseph Priestley menemukan oksigen, kemudian, Antoine Lavoisier menjelaskan sifat dari elemen. Priestley menghasilkan oksigen dalam percobaan dan menjelaskan perannya dalam pembakaran dan respirasi. Kemudian, dengan melarutkan udara tetap di dalam air, ia menciptakan air berkarbonasi. Priestley, menyadari pentingnya penemuan, menyebut gas baru "dephlogisticated udara." Lavoisier memberi nama oksigen dan benar menggambarkan perannya dalam pembakaran. Lavoisier kemudian bekerja dengan orang lain untuk merancang tata nama kimia, yang berfungsi sebagai dasar dari sistem modern. 2. Teori atom (1808) John Dalton menyediakan cara untuk menghubungkan atom tak terlihat untuk jumlah terukur seperti volume gas atau massa mineral. Menyatakan teori atom bahwa unsur-unsur terdiri dari partikel kecil yang disebut atom. Dengan demikian, elemen murni terdiri dari atom-atom yang identik, semua dengan massa yang sama, dan sen

Tugas Manajemen Laboratorium ( soal pembuatan larutan)

Cara untuk melihat gambar lebih jelas : 1. klik kanan pada gambar 2. pilih open new tab 3. pilih pengaturan zoom

Petunjuk Praktikum Kimia Fisika Lanjut (bagian 2)

Percobaan 6 PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM LEMAH SECARA KONDUKTOMETRI A. Tujuan Percobaan. Menentukan tetapan kesetimbangan asam lemah dengan cara pengukuran hantarannya menggunakan konduktometer. B. Dasar Teori. Pada suhu tetap hantaran suatu larutan tergantung konsentrasi ion dan mobilitas ion dalam larutan. Umumnya sifat hantaran listrik dalam suatu elektrolit mengikuti hukum ohm. V = I . R …………………. (1) V = tegangan I = arus R = hambatan Hantaran suatu larutan (L) didefinisikan sebagai kebalikan dari tahanan: L = 1/R ………………… (2) Hantaran jenis (x) adalah hantaran suatu larutan yang terletak di dalam suatu kubus dengan rusuk 1 cm antara dua permukaan yang sejajar. Bila untuk dua permukaan yang sejajar dengan luas A cm2 dan berjarak l cm satu dengan yang lain, maka berlaku hubungan: L = x.A / l ……………….. (3) Dalam pengukuran hantaran diperlukan pula suatu tetapan sel (K) yang merupakan suatu bilangan bila dikalikan dengan hantaran suat

Petunjuk Praktikum Kimia Fisika Lanjut (bagian 1)

Percobaan 1 PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Percobaan Percobaan. Menentukan tetapan pengionan indikator metil merah secara spektrofotometri. B. Dasar Teori Dalam larutan air, metil merah ditemukan sebagai suatu “zwitter ion”, dalam suasana asam (kondisi I), senyawa ini berupa HMR (merah), sedangkan dalam suasana basa (kondisi II), senyawa ini berupa MR- (kuning). Keadaan kesetimbangan antara kedua bentuk metil merah yang berlainan warnanya itu ditunjukkan sebagai berikut, HMR ====== H+ + MR- …………………. (1) (merah) (kuning) Tetapan pengionan metil merah (Ka) dirumuskan sebagai berikut: [H+][MR-] Ka = [HMR] atau bisa juga ditulis sebagai: pKa = pH - log [MR-]/[HMR] ……………. (2) Harga Ka bisa dihitung dari persamaan (2), dengan cara pengukuran perbandingan [MR-]/[HMR] pada pH tertentu yang diketahui. Karena kedua bentuk metil merah mengabsorbsi kuat di daerah cahaya tampak, maka perbandingan tersebut dapat ditentukan secar

Masalah Penggunaan Senyawa Asam Kromat

Dampak negatif bahan-bahan pencemar yang mengganggu lingkungan yang sering menjadi perhatian adalah ion-ion logam berat. Hal ini disebabkan ion-ion ini bersifat toksik meskipun pada konsentrasi yang rendah (ppm) dan umumnya sebagai polutan utama bagi lingkungan. Ion-ion logam berat seperti ion-ion kromium (IV) atau Cr6+ dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati dan ginjal serta dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mempunyai sifat mudah terakumulasi, yaitu apabila ion-ion ini ada dalam tubuh mahkluk hidup akan mengalami penumpukan dan pada konsentrasi tertentu dapat menimbulkan keracunan. Sumber dari pencemaran krom ini adalah dari limbah yang dibuang ke badan air dan selanjutnya mencemari tanah. Berdasarkan urutan toksisitasnya adalah Cr-O, Cr-III, Cr-VI . Seperti yang telah diketahui, penggunaan senyawa asam kromat sangat luas seperti electroplating, penyamakan kulit dan pabrik tekstil. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan sumber utama pencemaran kromium ke air perm

ASAM KARBOKSILAT

Asam alkanoat atau lebih populer sebagai asam karboksilat adalah segolongan asam organik yang memiliki gugus fungsional karboksilat (COOH), secara mudah gugus karboksilat adalah gabungan dari gugus karbonil dan hidroksi. Asam karboksilat memiliki rumus umum CnH2nO. Sifat asam dari senyawa ini adalah asam lemah. Dalam pelarut air, sebagian molekulnya terionisasi dengan melepas proton (H+). Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus fungsional. Asam karboksilat yang memiliki dua gugus karboksil disebut asam dikarboksilat (alkanadioat), jika tiga disebut asam trikarboksilat(alkanatrioat), dan seterusnya ppt asam karboksilat

LOGAM GALIUM (Ga)

SEJARAH PENEMUAN LOGAM GALIUM Galium berasal dari bahasa Latin: Gallia berarti Perancis dan juga dari bahasa Latin, gallus yang berarti Lecoq (ayam jantan). Unsur ini diprediksi dan disebut oleh Mendeleev sebagai ekaaluminum dan ditemukan secara spektroskopik oleh Paul Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875, pada tahun yang sama berhasil mengambil logam galium ini secara elektrolisis dari larutan hidroksida di KOH. Galium merupakan logam miskin yang jarang, dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan memang akan melebur di tangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit dalam bauksit dan bijih seng. Penerapan pentingnya ialah dalam senyawa galium arsenida, digunakan sebagai semikonduktor, terutama dalam dioda pemancar cahaya. lebih lengkapnya dapat dilihat di sini

Sinar-sinar radioaktif

Kata Kunci: Ernest Rutherford, partikel alfa, Paul U. Viilard, radiasi sinar elektromagnetik, sinar alfa, sinar betta, sinar gamma, sinar positron, sinar X Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang bermuatan positif dinama sinar alfa, dan yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta . Selanjutnya Paul U.Viillard menemukan jenis sinar yang ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar gamma. Sinar alfa ( α ) sinar_alpha Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm