Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2011

Tiga Nama Baru di Tabel Sistem Periodik Unsur

Selama ini kita hanya mengenal nama pada sistem periodik unsur pada periode 7 tepatnya mulai nomor atom 110 merupakan sistem dengan tiga huruf seperti yang dianjurkan oleh IUPAC. Namun pada hari Sabtu (5/11/2011) di London menjadi salah satu hari bersejarah bagi sistem periodik unsur. unsur nomor atom 110, 111, dan 112 yang ada di dalam sistem periodik unsur telah disetujui oleh Majelis Umum International Union of Pure and Applied Physics (IUPAP) untuk diberi nama baru bagi ketiga unsur itu. masing-masing unsur tersebut akan diberi nama :  Darmstadtium (Ds) untuk unsur nomor 110,  Roentgenium (Rg) untuk unsur nomor 111 dan  Copernicium (Cn) untuk unsur nomor 112. Copernicium, diciptakan 9 Februari 1996 dengan nama ununbium. Nama tidak berubah sampai tahun 2009 saat eksistensi unsur itu berhasil dibuktikan. Nama Copernicus lalu diambil untuk menghormati Copernicus, ilmuwan pertama yang menyatakan bahwa Bumi mengelilingi Matahari. Roentgenium ditemukan 8 Desember 1994 dengan

Penemuan Terbesar Di Bidang Kimia (100 greatest discoveries)

Penemuan-penemuan terbesar dibidang kimia : 1. Oksigen (1770) Joseph Priestley menemukan oksigen, kemudian, Antoine Lavoisier menjelaskan sifat dari elemen. Priestley menghasilkan oksigen dalam percobaan dan menjelaskan perannya dalam pembakaran dan respirasi. Kemudian, dengan melarutkan udara tetap di dalam air, ia menciptakan air berkarbonasi. Priestley, menyadari pentingnya penemuan, menyebut gas baru "dephlogisticated udara." Lavoisier memberi nama oksigen dan benar menggambarkan perannya dalam pembakaran. Lavoisier kemudian bekerja dengan orang lain untuk merancang tata nama kimia, yang berfungsi sebagai dasar dari sistem modern. 2. Teori atom (1808) John Dalton menyediakan cara untuk menghubungkan atom tak terlihat untuk jumlah terukur seperti volume gas atau massa mineral. Menyatakan teori atom bahwa unsur-unsur terdiri dari partikel kecil yang disebut atom. Dengan demikian, elemen murni terdiri dari atom-atom yang identik, semua dengan massa yang sama, dan sen

Tugas Manajemen Laboratorium ( soal pembuatan larutan)

Cara untuk melihat gambar lebih jelas : 1. klik kanan pada gambar 2. pilih open new tab 3. pilih pengaturan zoom

Petunjuk Praktikum Kimia Fisika Lanjut (bagian 2)

Percobaan 6 PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM LEMAH SECARA KONDUKTOMETRI A. Tujuan Percobaan. Menentukan tetapan kesetimbangan asam lemah dengan cara pengukuran hantarannya menggunakan konduktometer. B. Dasar Teori. Pada suhu tetap hantaran suatu larutan tergantung konsentrasi ion dan mobilitas ion dalam larutan. Umumnya sifat hantaran listrik dalam suatu elektrolit mengikuti hukum ohm. V = I . R …………………. (1) V = tegangan I = arus R = hambatan Hantaran suatu larutan (L) didefinisikan sebagai kebalikan dari tahanan: L = 1/R ………………… (2) Hantaran jenis (x) adalah hantaran suatu larutan yang terletak di dalam suatu kubus dengan rusuk 1 cm antara dua permukaan yang sejajar. Bila untuk dua permukaan yang sejajar dengan luas A cm2 dan berjarak l cm satu dengan yang lain, maka berlaku hubungan: L = x.A / l ……………….. (3) Dalam pengukuran hantaran diperlukan pula suatu tetapan sel (K) yang merupakan suatu bilangan bila dikalikan dengan hantaran suat

Petunjuk Praktikum Kimia Fisika Lanjut (bagian 1)

Percobaan 1 PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Percobaan Percobaan. Menentukan tetapan pengionan indikator metil merah secara spektrofotometri. B. Dasar Teori Dalam larutan air, metil merah ditemukan sebagai suatu “zwitter ion”, dalam suasana asam (kondisi I), senyawa ini berupa HMR (merah), sedangkan dalam suasana basa (kondisi II), senyawa ini berupa MR- (kuning). Keadaan kesetimbangan antara kedua bentuk metil merah yang berlainan warnanya itu ditunjukkan sebagai berikut, HMR ====== H+ + MR- …………………. (1) (merah) (kuning) Tetapan pengionan metil merah (Ka) dirumuskan sebagai berikut: [H+][MR-] Ka = [HMR] atau bisa juga ditulis sebagai: pKa = pH - log [MR-]/[HMR] ……………. (2) Harga Ka bisa dihitung dari persamaan (2), dengan cara pengukuran perbandingan [MR-]/[HMR] pada pH tertentu yang diketahui. Karena kedua bentuk metil merah mengabsorbsi kuat di daerah cahaya tampak, maka perbandingan tersebut dapat ditentukan secar