Dampak negatif bahan-bahan pencemar yang mengganggu lingkungan yang sering menjadi perhatian adalah ion-ion logam berat. Hal ini disebabkan ion-ion ini bersifat toksik meskipun pada konsentrasi yang rendah (ppm) dan umumnya sebagai polutan utama bagi lingkungan. Ion-ion logam berat seperti ion-ion kromium (IV) atau Cr6+ dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati dan ginjal serta dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mempunyai sifat mudah terakumulasi, yaitu apabila ion-ion ini ada dalam tubuh mahkluk hidup akan mengalami penumpukan dan pada konsentrasi tertentu dapat menimbulkan keracunan.
Sumber dari pencemaran krom ini adalah dari limbah yang dibuang ke badan air dan selanjutnya mencemari tanah. Berdasarkan urutan toksisitasnya adalah Cr-O, Cr-III, Cr-VI . Seperti yang telah diketahui, penggunaan senyawa asam kromat sangat luas seperti electroplating, penyamakan kulit dan pabrik tekstil. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan sumber utama pencemaran kromium ke air permukaan. Limbah padat dari tempat prosesing kromium yang dibuang ke landfill dapat merupakan sumber kontaminan terhadap air tanah. Pembuangan limbah maupun bahan pencemar lain akan mempengaruhi kehidupan dalam air, suatu bahan pencemar dalam suatu ekosistem mungkin cukup banyak sehingga akan meracuni organisme berada di sana.
Kromium dapat ditemukan di udara, tanah, dan air buangan dari industri dari manufaktur, penggunaan, dan pembuangan dari kromium berbasis produk, dan selama proses manufaktur. Kromium biasanya tidak tetap di udara, tetapi didepositkan ke dalam tanah dan air. Kromium dapat dengan mudah beralih dari satu bentuk lain dalam air dan tanah, tergantung pada kondisi sekarang. Meskipun tidak ada resiko dari pencemaran kromium dalam skala yang besar, namun penyebaran atau perembesan logam kromium ke tanah, atau air dapat mengakibatkan berlebihannya jumlah pencemar krom ini pada sirkulasi biokimia.
Kromium dalam tanah dan air biasanya hadir sebagai trivalent atau hexavalent ion. Trivalen kromium ini dengan lemah dapat larut pada tanah yang bersifat asam kuat dan basa, sedangkan Cr hexavalent larut dalam tanah yang bersifat asam dan basa. Cr (VI) di tanah yang direduksi menjadi Cr (III), yang tersedia tidak baik untuk tanaman. Kromium (VI) memiliki efek yang merugikan pada mikroorganisme tanah karena dapat menurunkan aktivitas biologi mereka. Seperti logam berat lainnya, kromium mempengaruhi aktifitas enzim tanah oleh pengaruh mikroorganisme tanah serta perubahan dimana mereka hidup..
Sumber dari pencemaran krom ini adalah dari limbah yang dibuang ke badan air dan selanjutnya mencemari tanah. Berdasarkan urutan toksisitasnya adalah Cr-O, Cr-III, Cr-VI . Seperti yang telah diketahui, penggunaan senyawa asam kromat sangat luas seperti electroplating, penyamakan kulit dan pabrik tekstil. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan sumber utama pencemaran kromium ke air permukaan. Limbah padat dari tempat prosesing kromium yang dibuang ke landfill dapat merupakan sumber kontaminan terhadap air tanah. Pembuangan limbah maupun bahan pencemar lain akan mempengaruhi kehidupan dalam air, suatu bahan pencemar dalam suatu ekosistem mungkin cukup banyak sehingga akan meracuni organisme berada di sana.
Kromium dapat ditemukan di udara, tanah, dan air buangan dari industri dari manufaktur, penggunaan, dan pembuangan dari kromium berbasis produk, dan selama proses manufaktur. Kromium biasanya tidak tetap di udara, tetapi didepositkan ke dalam tanah dan air. Kromium dapat dengan mudah beralih dari satu bentuk lain dalam air dan tanah, tergantung pada kondisi sekarang. Meskipun tidak ada resiko dari pencemaran kromium dalam skala yang besar, namun penyebaran atau perembesan logam kromium ke tanah, atau air dapat mengakibatkan berlebihannya jumlah pencemar krom ini pada sirkulasi biokimia.
Kromium dalam tanah dan air biasanya hadir sebagai trivalent atau hexavalent ion. Trivalen kromium ini dengan lemah dapat larut pada tanah yang bersifat asam kuat dan basa, sedangkan Cr hexavalent larut dalam tanah yang bersifat asam dan basa. Cr (VI) di tanah yang direduksi menjadi Cr (III), yang tersedia tidak baik untuk tanaman. Kromium (VI) memiliki efek yang merugikan pada mikroorganisme tanah karena dapat menurunkan aktivitas biologi mereka. Seperti logam berat lainnya, kromium mempengaruhi aktifitas enzim tanah oleh pengaruh mikroorganisme tanah serta perubahan dimana mereka hidup..
Comments
Post a Comment